Google
 
<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5589029613667165524\x26blogName\x3dCatatan-Catatan+Hati\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://amriltg.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://amriltg.blogspot.com/\x26vt\x3d-3370372093065228379', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Minggu, November 18, 2007

MAKASSAR, SAYA DATANG!



Makassar, tunggu saya na' ?... :D

Berita dibawah ini dikutip dari sini:

Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri bakal menggelar kegiatan Talk Show bertajuk “Blog : The Voice of Freedom” pada Hari Minggu tanggal 25 November 2007 sekaligus memperingati satu tahun berdirinya komunitas ini.

Acara yang akan diselenggarakan di Makassar Trade Center Karebosi mulai pukul 09.00-16.00 WITA ini akan menghadirkan tiga narasumber dari Jakarta yakni Budi Putra (CEO Asia Blogging Network dan Blogger Proffesional pertama di Indonesia), Amril Taufik Gobel (Penulis, Blogger dan koordinator channel Makassar @ Cityblogging di Asia Blogging Network) dan Moch.Hasymi Ibrahim (Penulis dan penggagas situs jurnalisme orang biasa www.panyingkul.com)

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan blog kepada peserta sebagai media alternatif dalam menggali dan mengekspresikan potensi yang ada dalam diri kita. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan blog sebagai media yang fleksibel untuk berbagai fungsi,” demikian ungkap Ira Puspita SE, Ketua Panitia Kegiatan ini. “Dalam kegiatan ini,” lanjut Ira lagi, “peserta diharapkan mampu menggunakan blog dalam mengekspresikan diri dan mengembangkan kekreatifitasan diri masing-masing”.

Ketua Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri, Irayani Queencyputri menambahkan, “Kegiatan ini juga bermaksud untuk mendukung pencanangan satu juta blogger pada tahun 2008 mendatang. Hal ini telah dicanangkan pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informasi pada pesta blogger 2007 beberapa waktu yang lalu. Lebih jauh kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung program pemerintah Kota Makassar dalam menggalakkan pengembangan pengetahuan tentang informasi dan teknologi menuju pada konsep Kota Makassar sebagai Cyber City tahun 2008″.



Acara ini terbuka untuk umum tempat pendaftaran dapat dilakukan di Mozilla Internet, jl. Sultan Alauddin, samping toko Ramai, Channel net, jl. Perintis Kemerdekaan dan Cafe Baca Biblioholic, Jl. Perintis Kemerdekaan (depan show room Mercedes Benz). Keterangan lebih lengkap dapat dibaca
di sini.
Selamat dan Sukses untuk acara Blog : The Voice of Freedom di Makassar!

Rabu, November 14, 2007

SUNGGUH TAK MUDAH MENJADI AYAH...

MENJADI ayah sungguh sangat tidak mudah. Terutama ketika mengatasi pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari Putra sulung saya, Rizky. Bocah yang akan memasuki usia kelima tanggal 25 November nanti ini nampaknya memang mewarisi sifat lugu inncocent ayahnya dan kebawelan ibunya. Sungguh sebuah paduan yang sangat sempurna, ironis sekaligus fantastis.

Dan, Thanks God, adiknya Alya pun secara gradual mengikuti polah sang kakak. Malah lebih parah. Gadis mungil 3 tahun itu ternyata lebih bawel dari sang ibu bahkan setingkat melebihi ibu-ibu selebriti yang berdebat ngalor ngidul di acara “Silat Lidah” Anteve. Tidak hanya itu, Alyapun sudah mulai “sadar-kamera”. Setiap kali dipotret maka diapun lantas bergaya layaknya seorang fotomodel beken. “Aku mau jadi Altis”, begitu kata gadis kecil ini dengan lafalnya yang cadel saat ditanya apa cita-citanya.

Maka lengkaplah sudah “penderitaan” saya dan ibunya mengatasi sejumlah pertanyaan-pertanyaan sekaligus pernyataan-pernyataan mereka yang kerap membuat kami garuk-garuk kepala karena takjub sekaligus bingung.

Ketika itu kami jalan-jalan disebuah Mall megah di Jakarta dan naik lift yang berdinding kaca tebal transparan. Rizky saya gendong sementara Alya meringkuk ketakutan dipeluk ibunya.

Rizky spontan bertanya, “Pa, ini lift bisa naik keatas pake apa ya?”.

“Ini ditarik pake kawat besi gede, nak,” saya menjawab ala kadarnya.

Dua orang gadis muda berseragam (nampaknya adalah pramuniaga salah satu counter di mall tersebut) terlihat seperti memperhatikan percakapan kami. Istri saya melotot sewot dan mencubit pinggang saya. Seorang penumpang lift lainnya, pria muda ber T-Shirt merah asyik memencet-mencet tombol handphonenya. Sibuk ber-SMS.

“Pake orang ya Pa nariknya keatas?” tanya Rizky lagi.

Saya menghela nafas.

“Pake Mesin dong. Kalo orang yang narik ya gak kuat,” sahut saya pelan.

“Mesinnya dimana, Pa?”

“Ya…ada yang diatas dan ada yang dibawah”

“Mesinnya banyak dong, Pa. Liftnya kan’ gak cuma yang ini aja”

Saya mulai kesal. 2 gadis pramuniaga itu terkikik geli sambil melirik wajah saya yang terlihat linglung. Sebuah cubitan kembali mendarat dipinggang.

“Ya..gak mesti begitu, nak. Satu mesin itu bisa buat dua atau tiga lift sekaligus jadi gak mesti satu mesin satu lift” kata saya berargumen dan sekuat mungkin menggali kemampuan ilmu saya sebagai sarjana teknik mesin jebolan Unhas yang sudah semakin tumpul lantaran bekerja dibidang yang berbeda dengan saat kuliah dulu.

Rizky mengerutkan kening.

Saya waspada. Istri juga waspada bila saya mulai main mata.

“Terus..kalo ada lift yang putus tali kawatnya gimana dong, Pa. Rusak juga dong mesinnya. Lift yang lain juga gak bisa jalan,” tukas Rizky spontan.

Saya melongo. Istri saya dengan sigap mengambil alih situasi.

“Udah nak, entar Papa jelasin nanti. Kita udah mau turun,” kata istri saya cepat. Kamipun bergegas keluar dari lift. Samar-samar saya mendengar suara tawa cekikikan 2 Pramuniaga dari dalam lift.

Dilain kesempatan.

Alya dan Rizky saya ajak berbelanja cemilan kegemaran mereka di salah satu gerai Alfamart di Perumahan Cikarang Baru dengan menumpang motor Suzuki Shogun kami.

Didepan kasir saat ingin membayar belanjaan, mendadak perut saya sakit. Ingin buang angin. Saya panik dan melirik kekanan dan kekiri. Alya dan Rizky terlihat bingung melihat kelakuan ayahnya yang gelisah seperti cacing kepanasan. Sang kasir sibuk menghitung belanjaan kami.



Pelan-pelan, saya merapatkan tubuh ke tembok dan sembari menahan nafas—berharap kentut yang keluar tidak menimbulkan bunyi yang membahana—lalu…PUSSHH…hajat itu pun terlaksana dengan sukses. Tanpa bunyi yang menarik perhatian. Saya menghela nafas panjang. Lega.

Tiba-tiba hal yang tak terduga terjadi.

“Iiihh…Papa kentut! Bau banget !,” seru Rizky sembari menutup hidung.

“Iya nih, Papa kentut!,” sahut Alya ganjen seraya mengibas-ngibaskan tangannya keudara. Sang kasir terlihat tersenyum sendiri.

“Nggak kooq…Papa nggak kentut,” saya mencoba berkilah dengan menahan malu. Saya membayangkan pipi saya pasti sudah merona merah ibarat kepiting rebus.

“Papa Bo’ong…bau kentutnya sama dengan punya Papa!,” balas Rizky ketus. Alya ikut mengangguk-angguk kompak.

Saya terdiam. Terpukul. Shock. Rasanya pingin pingsan saja.

“Udahlah pak. Ngaku aja, Bapak yang kentut. Nggak baik lho bo’ong sama anak-anak,” ujar si Kasir sok tau seraya menahan tawa.

ASEM!.

Sembari bersungut-sungut kesal, saya membayar belanjaan kami dan menggiring kedua anak reseh itu keluar dari Alfamaret.

Diwaktu yang lain.

Untuk secara dini mengajarkan organ reproduksi pria pada Rizky, saya mengajaknya mandi bareng. Bugil berdua dan menikmati percikan air shower di kamar mandi. Kami sangat menikmati ritual itu. Sampai kemudian…

“Papa, ini apa sih namanya yang dipakai buat pipis ?" tanya Rizky polos sambil menunjuk "anu"nya.

"Ooo..itu namanya Penis nak, kayak punya Papa nih," kata saya sambil menunjuk "perabotan antik" itu.

"Iya..ya..koq sama. Tapi punya papa agak gedean dikit"

"Lha..iyaa dooong. Kalo Rizky besar nanti juga kayak punya papa koq", sahut saya dengan rasa ge-er .

Rizky manggut-manggut.

"Tapi koq punya Rizky nggak pake helm kayak punya Papa ya ?"

HAAHH???

Saya terkejut, hampir pingsan!.

Ah, sungguh tak mudah menjadi ayah..

Minggu, November 11, 2007

ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KETIGA!



Anak saya, si gadis kecil yang centil menggemaskan, Alya Dwi Astari Gobel,berulang tahun yang ketiga tanggal 10 November 2007. Semoga berkah dan karunia Allah SWT senantiasa besertamu, nak.

Selasa, November 06, 2007

NGEBLOG DI ASIA BLOGGING NETWORK

Kawan-kawan,

Saya menjadi koordinator sekaligus kontributor di Asia Blogging Network (ABN) channel http://mycityblogging.com/makassar dan http://mytravelblogging.com/sulawesiselatan.

Terimakasih atas kesempatannya, Mas Budi Putra dan kawan-kawan di ABN

Jangan sungkan-sungkan mampir kesana sekaligus tinggalin komentar ya ?

Selasa, Oktober 30, 2007

SESUDAH PESTA, TERUS MAU APA?

HISTERIA Pesta Blogger 2007 baru saja usai. Saya masih merasakan betapa gegap gempitanya acara yang diselenggarakan di sebuah bioskop terkenal yang berada di sebuah "kompleks" pertokoan mewah di pusat kota Jakarta itu. Jantung saya kian berdegup kencang saat Pemerintah Indonesia yang direpresentasikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh, mengukuhkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Tepuk tangan riuh bergemuruh dari 482 blogger yang hadir bersama para pemerhati blogger dan media menandai momen bersejarah itu. Tak ayal, hati sayapun gerimis.

Saat pertama kali ngeblog 4 tahun silam, saya tak pernah membayangkan bahwa akan ada kelak suatu ketika, di Indonesia, sebuah hari ditetapkan sebagai Hari Blog Nasional. Pernyataan Pak Menteri sekaligus menegaskan eksistensi blog memiliki peran strategis dinegeri ini. Sebagai seorang blogger lugu, saya memaknai pesan Pak Menteri melalui pengukukan hari blog --yang haru biru itu-- untuk mengajak warga Indonesia mengungkapkan pendapat, pikiran, perasaan, argumentasi, interpretasinya tentang satu atau banyak hal melalui blog. Sungguh sebuah ajakan yang keren. Juga paten.

Tetapi setelah pesta blogger itu usai, lantas bagaimana kemudian para blogger Indonesia memberi "nyawa" pada Hari Blogger Nasional yang baru saja dicanangkan itu?. Apakah kemudian cukup berhenti pada sebentuk seremoni gathering akbar rutin tahunan setiap tanggal 27 Oktober saja?. Semoga tidak.

Lagi-lagi, sebagai seorang blogger lugu dan gaptek (Istilah ini saya pinjam dari Mas Rovicky pada saat kami berdua ngobrol bareng di acara PB 2007) saya mencoba merumuskan langkah-langkah sederhana agar PB2007 ini bisa menjadi momentum dashyat bagi perkembangan dunia blog di Indonesia dimasa depan.

1. Blogging Center

Saya sependapat dengan Bung Enda Nasution bahwa, pasca PB2007 sudah mendesak sifatnya dibentuk Blogging Center yang akan bertindak sebagai media informasi, komunikasi, edukasi sekaligus advokasi para blogger Indonesia. Saya menyarankan, Blogging Center ini dimediasi oleh jajaran Steering Committee 2007 dengan melibatkan komunitas-komunitas blogger yang telah ada dan tumbuh di Indonesia. Saya yakin, karena sejumlah komunitas blogger sudah melakukan fungsi-fungsi serupa dengan "Blogging Center", maka akan tidak sulit adanya untuk menjalin kerjasama dengan platform yang sudah dimiliki oleh komunitas blogger bersangkutan sebelumnya. Yang paling penting adalah sinergi yang terjalin dalam "Blogging Center" ini dibangun atas dasar spirit kebersamaan untuk memajukan peran blog di Indonesia, yang tentu saja bukanlah sebuah trend sesaat lagi.

2. Identifikasi dan Database Blogger Indonesia

Saya mengharapkan Blogging Center dapat menjalankan peran strategisnya untuk mendata sekaligus membuat database online seluruh blogger di Indonesia. Ini merujuk pada tantangan Pak Cahyana (Dirjen Aplikasi Telematika) Depkominfo untuk mewujudkan satu juta blogger tahun depan. Pendataan ini penting untuk memetakan blogger yang ada di Indonesia sekaligus identifikasi potensinya. Tentu hal ini bisa dilakukan secara kolektif dengan komunitas blogger regional/non-regional yang telah ada dan lebih dulu eksis. Bila database blogger online telah tersedia, maka akan sangat mudah untuk memetakan kecenderungan minat, posisi serta dimana saja wilayah yang belum "sadar blog", yang kemudian bisa dijadikan acuan untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya. Database online yang ada inipun dapat menjadi sarana yang valid dan akurat untuk mengidentifikasi secara riil jumlah blog yang ada di Indonesia--termasuk juga blog-blog orang Indonesia yang berdomisili diluar negeri-- setelah rentang waktu tertentu (moga-moga target 1 juta blogger bisa terwujud tahun depan).

3. Program Edukasi dan Gerakan "Sadar Blog"


Apreasiasi positif pemerintah pada blog pada momen PB 2007 mesti ditindaklanjuti dengan segera menggalakkan program edukasi dan gerakan "sadar blog" untuk masyarakat Indonesia, tentu saya harapkan bisa dimotori oleh Blogging Center. Dengan modal dukungan yang telah ada, saya kira, posisi tawar blogger Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif yang bermuatan pendidikan--khususnya program edukasi blog--misal bagi siswa dan guru, dapat direalisir.

4. Ketersediaan Fasilitas

Harus diakui minimnya fasilitas komputer dan ketersediaan akses internet menjadi kendala yang cukup signifikan untuk menumbuhkembangkan blog di Indonesia. Blogging Center dapat berperan menjadi mitra pemerintah dan masyarakat agar dapat mengembangkan program komputer murah, kemudahan akses internet dibanyak tempat, memperlebar kapasitas bandwith serta turut membantu dan mengembangkan hadirnya blog engine murni dari Indonesia (seingat saya http://www.catatanku.com/ adalah salah satu blog engine buatan bangsa sendiri).

Semoga usulan lugu saya ini dapat menjadi bahan acuan yang untuk menentukan gerak langkah kedepan setelah pesta blogger 2007 usai. Jayalah Blogger Indonesia!


NAMPANG DIKORAN SINDO, 30 OKTOBER 2007

Terimakasih untuk Koran Seputar Indonesia (SINDO) yang memuat wawancara dengan saya di edisi hari Selasa, 30 Oktober 2007 (lihat hasil scannya disamping).

Text-nya adalah :

Pengalaman berbeda dialami oleh Amril Taufiq Gobel. Tak disangka, coretan pengalaman di blog pribadinya http://www.amriltgobel.net/ dilirik penerbit untuk dijadikan buku, serta diangkat ke layar kaca. Penantian Amril untuk menimang anak memang baru tercapai setelah tiga tahun menikah. Begitu putranya,Rizky Aulia, lahir, Amril melukiskan kebahagiaan melalui cerita-cerita pendek.

Tulisan-tulisan Amril yang hangat dan menyentuh itu kemudian diterbitkan oleh penerbit asal Yogyakarta pada lewat buku "Warna-Warni Hidupku". Setelah itu, Amril pun kian giat ngeblog. Hingga suatu saat seorang produser melirik tulisannya. Kali ini untuk diangkat ke dalam sinetron. "Cerita soal "Seorang Pelacur dan Supir Taksi" serta "Cinta dalam Sepotong Kangkung" diangkat dalam sinetron Pintu Hidayah dan Maha Kasih 2 di RCTI",ungkapnya.

KETIKA PARA BLOGGER BERPESTA

Pesta Blogger 2007
Blitz Megaplex yang berlokasi di Lantai 8 Grand Indonesia tak jauh dari Bundaran HI Jalan MH.Thamrin Jakarta, pada Hari Sabtu,27 Oktober 2007 mendadak gegap gempita “dikerubuti” para blogger Indonesia yang akan menghadiri Pesta Blogger 2007 (PB 2007). Saya tiba di lokasi hajatan temu darat terbesar para penulis di dunia maya ini di salah satu jaringan bioskop terkemuka di Indonesia pukul 10.15 WIB. Di pelataran lobby bioskop terlihat sekitar dua ratusan orang bergerombol membentuk kelompok-kelompok sendiri, berbincang akrab satu sama lain.

Beberapa orang panitia, termasuk Chairman PB 2007, Enda Nasution, terlihat sibuk mondar-mandir mempersiapkan perhelatan akbar ini. Spanduk-spanduk serta poster sejumlah sponsor acara terbentang dibeberapa tempat nyaris menyaingi poster-poster promosi film di Blitz Megaplex. Nampak pula beberapa komunitas blogger mengenakan seragam kaos khusus yang mencirikan identitas komunitas mereka masing-masing. Memang, sejumlah komunitas blogger—baik regional maupun non regional—hadir di PB 2007, sebut saja misalnya Komunitas AngingMammiri Makassar, Angkringan dan Cahandong Yogyakarta, Loenpia Semarang, Bandung Blog Village (BBV) Bandung, Go Ranah Minang Padang, Tukang Lenong dari Jakarta serta komunitas non regional seperti Blogfam, Komunitas Blogger Muslim, Merdeka, Multiply Indonesia dan ID-Gmail. Pokoknya begitu Semarak, meriah serta menyiratkan suasana dan spirit “pesta” sedang berlangsung disana.

Saya sempat menyapa beberapa blogger yang saya kenal termasuk berkenalan dengan blogger professional di Indonesia, Budi Putra. Di salah satu sudut lain, salah satu blogger senior Indonesia, Wimar Witoelar, tengah “dikeroyok” para penggemarnya dari yang sekedar ingin menyapa atau berfoto bersama. Saya akhirnya terlibat asyik berbincang dengan sejumlah kawan-kawan blogger di komunitas khusus blog yang saya ikuti yakni blogfam dan Anging Mammiri. Tidak hanya itu saya juga menemui kawan-kawan yang kerap mengunjungi blog saya meninggalkan pesan disana atau yang biasa saya temui ketika “blogwalking”. Sungguh sebuah pertemuan sangat menyenangkan dengan orang-orang yang hanya sering saya temui secara virtual di internet dan ingat dari nama blognya saja.

Tepat pukul 11.15, pesta yang mengusung tema “Suara Baru Indonesia” itu dimulai. Acara pembukaannya berlangsung di Auditorium-2 Blitz Megaplex dengan dihadiri oleh 482 orang blogger, pemerhati blog dan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik. Hampir seluruh kursi yang tersedia di tempat tersebut terisi.

Dalam kata sambutannya, Enda Nasution, sebagai Chairman PB 2007 mengajak agar, pada hari yang bersejarah ini ditandai sebagai sebuah tonggak dimana pertukaran idea, keterbukaan, dan partisipasi akan mengalahkan kejumudan, ketertutupan dan apatisme. Inilah waktunya untuk berbicara, untuk berkekspresi, untuk berpartisipasi. Inilah waktunya bagi kita semua untuk menjadi. Lewat blog, lanjut Enda yang juga dijuluki sebagai Bapak Blog Indonesia ini, kita melihat, mencermati, menulis, dan berbagi tentang keseharian kita, tentang apa yang terjadi di sekeliling kita. Lewat blog, sebuah kesadaran kolektif di dunia maya tengah terbangun. Dan lewat blog, percayalah, pada suatu titik kita pun dapat mengambil aksi. Akhirnya Enda mengajak hadirin untuk menetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional yang segera disambut tepuk tangan gemuruh.

Menkominfo Muhammad Nuh yang tampil setelah itu, segera menyambut ajakan Enda dengan mengukuhkan tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional. Pengukuhan itu tak ayal mengundang tepukan riuh membahana hadirin PB 2007. Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu lalu balik menantang blogger untuk membuat lagu resmi Blogger Indonesia, jika perlu dilombakan dan akan dikumandangkan pertama kali pada Pesta Blogger mendatang. Menkominfo juga menjamin Departemennya tidak akan melakukan pembredelan blog yang membelenggu kebebasan berekspresi serta memberikan apresiasi sepenuhnya bagi perkembangan dunia blog di Indonesia. Muhammad Nuh juga menyampaikan harapan agar acara-acara seperti ini dapat dilaksanakan secara intensif dimasa-masa yang akan datang. "Saya rasa pertemuan atau acara seperti ini perlu dilakukan secara berkala, jangan berhenti disini, apalagi pertemuan secara fisik memang penting daripada hanya secara virtual,"tutur Muhammad Nuh yang konon memiliki anak yang doyan ngeblog ini.



Usai sesi Pembukaan, dilanjutkan dengan Talk Show yang menampilkan Wimar Witoelar sebagai moderator dan para panelis antara lain, Muhammad Nuh, Budi Putra, Enda Nasution dan Adrianto Gani. Pada sesi yang dipandu oleh Wimar dengan segar, kocak dan memikat ini, ada tanggapan menarik dari Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmad Jayadi. “Blogger itu adalah Perekat Bangsa,” ujar Cahyana yang juga adalah seorang mantan mahasiswa yang pernah diajar oleh pemandu acara, Wimar Witoelar.

Menurut Cahyana lagi, dengan konten yang menarik dan berkualitas, seorang blogger—melalui posting di blognya--sangat berpeluang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebaliknya meski memiliki desain menarik namun isinya tidak berbobot, maka blognya akan kehilangan makna, mungkin malah justru memperbodoh kehidupan bangsa.

Tak hanya itu, Cahyana kembali “menantang” para blogger untuk meningkatkan jumlah blogger di Indonesia dari 130,000 blog yang terdeteksi sekarang menjadi Satu juta blog ditahun depan. “Akan lebih baik,”sambungnya lagi, “jika jajaran guru juga menjadi blogger dengan mengupload bahan ajaran di blognya, sehingga tak hanya dibaca oleh murid-muridnya tapi juga oleh setiap orang yang berkunjung ke blog tersebut. Namun Cahyana mengakui bahwa, prasarana menjadi kendala utama dalam program ini. Ia berharap agar kiranya para guru dan departemen terkait dapat bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia untuk mengusahakan program Laptop murah untuk Guru (Laptop for Teacher).

Ada hal menarik dalam sesi talkshow ini. Ketika Wimar Witoelar menanyakan siapa saja yang datang dari jauh menghadiri acara ini, seorang blogger asal Poso, Ruslan Sangadji
mengacungkan tangan. Ruslan mengaku nekad datang ke Jakarta untuk menghadiri PB2007. “Tapi saya tidak punya uang beli tiket kembali ke Poso,”ujar Ruslan tersipu. Untunglah kegundahan Ruslan soal tiket ini dapat terselesaikan berkat salah satu provider GSM yang turut menjadi sponsor acara PB2007 bersedia membayarkan tiket pulang ke Poso buat Ruslan.

Tidak hanya Ruslan sebenarnya. Ada empat orang blogger dari Makassar (dari total 8 orang perwakilan resminya) yang mewakili komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri (
www.angingmammiri.org) datang dari jauh untuk mengikuti acara ini. “Saya tiba dari Makassar pagi ini dan kembali lagi ke Makassar dengan pesawat sore. Tiga kawan yang lain sudah datang lebih dulu dua hari sebelum acara,” kata Irayani Queencyputri, sang ketua komunitas AM, bersemangat. Komunitas AM turut berpartisipasi dalam acara PB2007 sebagai kontributor dengan mempersembahkan 500 CD-ROM untuk para peserta yang berisi profil, kegiatan AM dan tutorial blog yang disertakan bersama dalam “goodie bag” peserta.

Pada kesempatan talkshow itu pula, Rovicky Dwi Putrohari, seorang blogger Indonesia yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan migas di Kuala Lumpur Malaysia dan mengasuh blog “Dongeng Geologi”
ini meminta agar pasca Pesta Blogger 2007 agar bisa ditindaklanjuti dan tidak hanya berhenti sampai disini saja. “Kita harus memikirkan strategi terbaik, agar blogger Indonesia tak seperti katak dalam tempurung,” tegas Rovicky yang mengaku tiba dari Kuala Lumpur dengan pesawat pagi dan rencana akan kembali dihari yang sama.

Enda Nasution menanggapi komentar Rovicky dengan menyatakan bahwa, kedepan pasca PB 2007, diharapkan akan dibentuk Blogging Center Indonesia sebagai media informasi,edukasi, koordinasi dan advokasi untuk para Blogger. Meski sebenarnya, lanjut Enda yang mengasuh blognya di
www.enda.goblogmedia.com ini, “sejumlah komunitas blog yang telah ada sudah melakukan fungsi-fungsi layaknya Blogging Center itu”.

Pada kesempatan lain, Budi Putra seorang blogger senior dan juga CEO Asia Blogging Network mengungkapkan, bahwa seindah apapun desain sebuah blog namun jika tidak memperhatikan isi yang ditampilkan, maka blog bersangkutan akan kehilangan artinya. “Ingat,”tukas Budi,”Masa depan Blog itu ada di Content. Dengan content yang bagus tentu akan menarik minat pengunjung dan tentu saja akan memberikan kontribusi bermanfaat bagi pembacanya”. Budi memuji pula kemampuan para blogger Indonesia yang mampu menulis dengan baik dengan metode Learning by doing.

Pihak Panitia PB 2007 juga menyediakan layanan liputan online secara “real-time” bagi para blogger Indonesia yang berhalangan hadir atau yang berada diluar negeri untuk ikut menikmati pesta secara virtual. Layanan tersebut berupa liputan online webcam melalui fasilitas conference chatting di YahooMessenger(YM) dan IRC.


“Wah..repot juga, Mas, saya sempat kewalahan melayani permintaan para blogger di YM. Ada yang kirim salam mesra dari jauh buat blogger Indonesia di PB2007, ada yang marah-marah karena koneksinya putus-putus atau malah ada yang heboh tebar pesona di ruang chatting. Tapi saya senang, kawan-kawan yang tidak datang bisa saya dapat jembatani untuk menikmati pesta meski secara online,” kisah Be Samyono yang bertindak sebagai relawan yang menangani liputan online PB 2007 di YahooMessenger dan mewakili komunitas blogfam.

Usai makan siang dan memilih blog favorit di 5 laptop yang disediakan panitia, peserta memasuki acara “break-out session”. Pada acara ini para peserta diberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan para blogger handal sesuai dengan kategori blog mereka. Ada 7 kategori yang ditawarkan, antara lain kategori Online marketing dan Sales: Nukman Luthfie dan Budi Rahardjo, Women’s issues: Lita Mariana dan Enny, Blog Teknologi: Priyadi dan Risman Adnan, Blog Personal: Anjar Priandoyo dan Nila Tanzil, Blog Selebriti: Maylaffayza dan Joko Anwar, Current Issues: Ndoro Kakung Pecas Ndahe dan Sir Mbilung Mac Ndobos dan Bridge Blogging: Ong Hock Chuan dan Fatih Syuhud.

Saya memilih untuk mengikuti sesi blog Personal bersama Nila Tanzil
dan Anjar Priandoyo yang dilakukan secara santai sambil berlesehan ria di lantai 9 Blitz Megaplex. Saya memilih sesi ini karena sangat terkait dengan topik blog yang saya miliki sekarang , selain itu saya ingin mendengar langsung pengalaman dari Nila Tanzil, seorang blogger yang sempat menjadi kontraversi karena postingnya tentang kinerja dewan pariwisata Malaysia diblog tanggal 1 Februari 2007, hingga mengundang kecaman Menteri Pariwisata Malaysia Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor dengan mengatakan bahwa apa yang ditulis Nila dalam blog-nya adalah bohong belaka.
Dalam sesi tersebut, Nila, yang menyandang gelar Master dari European Communication Studies University of Amsterdam ini menceritakan sungguh terharu atas dukungan para blogger Indonesia ketika ia dirundung masalah, hingga ia mesti kehilangan pekerjaannya sebagai presenter di sebuah stasiun TV terkenal. Melalui pengalamannya tersebut, Nila menarik banyak hikmah yang sungguh berharga. “Kita mesti berani menyatakan pendapat atas dasar kebenaran. Tidak usah takut. Dan sebagai blogger kita mesti siap menerima segala resiko yang mungkin terjadi,” tandas Nila.

Sementara itu Anjar yang saat ini bekerja sebagai auditor disebuah akuntan publik membagi pengalamannya, sempat menggemparkan orang-orang dikantor karena postingnya diblog. Salah seorang blogger yang hadir disesi tersebut, Meity Mutiara (www.meitymutiara.blogsome.com) , menyatakan blog bisa menjadi sarana komplain yang efektif terhadap pelayanan fasilitas publik. Seorang blogger lain, membagi pengalamannya berhasil mengumpulkan dana kemanusiaan untuk korban bencana alam hampir sebesar satu milyar dalam jangka waktu dua tahun, semua ini karena tulisannya diblog yang senantiasa mengangkat tema sosial. Pada kesempatan itu, saya juga sempat membagi pengalaman saya dapat membukukan blog anak saya, Rizky (
http://muhrizkyauliagobel.blogspot.com) serta Cerita Pendek yang saya tampilkan diblog diangkat menjadi episode di Sinetron Religi Maha Kasih-2 dan Pintu Hidayah di RCTI.

Sayang sekali, waktu yang disediakan panitia sudah habis. Dengan waktu hanya sekitar satu jam, saya merasa kurang cukup untuk berdiskusi lebih dalam mengupas bagaimana sesungguhnya potensi blog personal dalam mempengaruhi opini publik. Kami para peserta “Break Out Sesion” di sesi Personal Blog, mesti kembali ke ruang Auditorium.

Pukul 14.45 seluruh peserta PB2007 sudah kembali ke auditorium untuk menyimak hasil rangkuman diskusi di “Break Out Session”. Kesimpulan menarik datang dari Nukman Luthfie. CEO Virtual Consulting ini memaparkan bahwa blog ternyata membuka peluang lapangan kerja, khususnya dibidang internet marketing. Nukman memberi contoh situs toko buku online
www.kutukutubuku.com yang memperoleh omzet hingga lima juta rupiah satu bulan berkat kehandalannya melakukan promosi yang gencar lewat online sales dan marketing termasuk memasang iklan melalui blog. Pokoknya, kata Nukman, berani “mem-branding-kan” diri sendiri, itulah suara baru para blogger.

Di kesempatan berikutnya, Wicaksono yang mengasuh blog di
www.ndorokakung.com dan menjadi panelis di sesi Current Issues memberikan tips jitu untuk menulis diblog. “Jadilah diri sendiri dan tulislah apa adanya serta buatlah tulisan yang menarik dan berbeda dengan media-media konvensional yang sudah ada,” ujar Wicaksono yang juga berprofesi sebagai seorang jurnalis ini.

Maylaffayza
, panelis di sesi Celebrity Blog menyepakati bahwa blog memiliki kekuatan tersendiri dalam membangun hubungan personal antar blogger. Interaksi blogger akan kian dekat ketika kita tahu apa saja aktifitas keseharian blogger yang lain dengan berkunjung ke blognya. “Inilah,” kata Maylaffayza yang juga berprofesi sebagai violist handal Indonesia itu,”The beauty of blog”.

Tepat Pukul 15.30 Pesta para penulis di dunia maya itu, ditutup dengan ditandai pengumuman blog favorit dan doorprize. Blog favorit untuk kategori online marketing and sales adalah Media Ide Bajing Loncat , blog favorit untuk kategori woman’s issues adalah Fashionese Daily , blog favorit untuk kategori Blogging technology adalah ilmukomputer, blog favorit untuk kategori Personal Blog adalah Istri Bawel , blog favorit untuk kategori Celebrity blog adalah Jennie S. Bev, blog favorit untuk kategori Current issues adalah Perspektif Online, blog favorit untuk kategori Bridge blogging adalah Enda Nasution , dan Blog favorit untuk kategori blog Pendatang Baru adalah Lidya Wangsa. Masing-masing pemenang mendapat hadiah yang menarik, dan sertifikat. Khusus untuk pemenang kategori Blog Pendatang Baru terfavorit memperoleh hadiah Nokia N-73 Music Edition. Pada kesempatan itu pula dibagikan sejumlah doorprize dari berbagai sponsor kegiatan PB2007.

Keberuntungan berpihak pada “Media Ide Bajing Loncat” karena berhasil memperoleh Laptop persembahan spesial dari Kementerian Menkominfo.
Sebelum meninggalkan panggung setelah acara talkshow selesai, Menkominfo Muhammad Nuh, menjanjikan akan memberi hadiah laptop bagi siapapun yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan blog favorit. Ternyata, di akhir acara, yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan tersebut adalah Enda Nasution (48 poin), tetapi ia menyerahkan kemenangannya itu kepada blogger yang meraih suara kedua terbanyak, yakni Media Ide Bajing Loncat (41 poin).

Dan pesta itupun berakhir sudah. Dalam perjalanan pulang kerumah, masih terngiang ditelinga saya ucapan blogger senior Indonesia Wimar Witoelar yang menggema lantang hingga ke relung-relung batin terdalam. Menurut lelaki yang sudah ngeblog 12 tahun ini, “3 hal penting yang perlu dimiliki seorang Blogger yakni, punya sikap, berani menyatakan sikap dan siap menerima segala konsekuensinya”.


SELAMAT HARI BLOGGER INDONESIA!!

Label: